Pembasmi Rayap – Laron, serangga kecil yang sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari lingkungan sekitar, sering kali menjadi saksi kejadian tragis: mati di pagi hari. Meskipun terdengar sederhana, fenomena ini melibatkan sejumlah alasan ilmiah yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
Pengaruh Suhu dan Perilaku Aktif
Suhu lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan serangga. Pagi hari sering kali menampilkan suhu yang lebih rendah. Kondisi ini bisa berdampak besar pada serangga, karena sebagian besar dari mereka bergantung pada suhu tubuh untuk beraktivitas. Suhu yang rendah dapat menyebabkan kehilangan energi atau bahkan menghambat kemampuan mereka untuk bergerak dengan efisien.
Selain itu, beberapa jenis serangga memiliki pola aktivitas yang berkebalikan dengan manusia. Mereka aktif pada malam hari dan istirahat di siang hari. Keberadaan mereka di luar ketika suhu mulai meningkat bisa membahayakan karena perubahan suhu yang drastis.
Faktor Lingkungan dan Kematian Laron
Faktor lainnya yang turut berperan dalam kematian laron di pagi hari meliputi kekurangan sumber makanan atau air, paparan pestisida, dan aktivitas predator yang lebih tinggi di pagi hari. Hal-hal ini bisa menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup serangga tersebut.
Variasi dan Spesifik Penyebab
Namun demikian, setiap jenis serangga memiliki keunikan siklus hidup dan kebiasaan. Sehingga, penyebab pasti kematian laron pada pagi hari bisa sangat bervariasi tergantung pada spesiesnya dan kondisi lingkungan di mana mereka hidup.
Menurut penelitian yang dikutip dari Pest Lockdown, laron memiliki kecenderungan untuk terus aktif di luar sarang sampai terbitnya sinar matahari di pagi hari. Paparan sinar matahari inilah yang pada akhirnya membuat laron kehilangan sebagian besar cairan tubuhnya, sehingga membuat tubuh mereka menjadi kering dan kehilangan kelembaban yang sangat mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
Lantas Bagaimana dengan Laron yang Berhasil Mendapatkan Pasangan?
Bagi laron-laron yang berhasil menemukan pasangan, perjalanan mereka mengarah pada pembentukan koloni baru dengan peran-peran yang terdefinisi dengan jelas.
Mencari Tempat untuk Bertelur
Setelah berhasil menemukan pasangan, laron-laron ini akan melepaskan sayap mereka dan memulai perjalanan beriringan untuk menemukan lubang di bawah tanah tempat mereka akan kawin dan bertelur. Koloni baru akan mulai terbentuk ketika telur-telur yang mereka tinggalkan menetas dan melahirkan banyak anak.
Salah satu laron betina dari kasta reproduktif akan naik menjadi ratu di koloni baru ini, tanggung jawabnya hanya satu: bertelur sepanjang hidupnya. Dengan bantuan rayap kasta reproduktif lainnya, sang ratu mampu menghasilkan hingga 30 ribu telur dalam sehari. Karena itu, tak mengherankan melihat jumlah rayap tanah yang melimpah seperti semut.
Perbedaan Fisik dan Sistem Kasta
Sebelum menjadi laron, ciri fisik rayap tanpa sayap hampir tak terbedakan dari semut, meskipun tubuh mereka lebih lembut dengan pinggang yang lebih besar. Rayap juga memiliki sistem kasta yang mirip dengan semut.
Di antara kasta tersebut, terdapat kasta reproduktif yang fokus pada tugas membuahi dan bertelur. Di samping itu, ada juga kasta prajurit yang berperan menjaga sarang dan sang ratu dengan kepala yang lebih besar, serta kasta pekerja yang bertanggung jawab mengumpulkan makanan di dalam sarang dengan kepala yang lebih kecil.
Baca juga Laron Makan Apa?
Peran Kasta dalam Koloni
Perbedaan ini memungkinkan terciptanya struktur sosial yang kuat di dalam koloni rayap. Ketegasan peran kasta ini membantu kelangsungan hidup koloni secara keseluruhan. Sementara rayap reproduktif fokus pada kelahiran dan pemeliharaan telur, rayap prajurit melindungi sarang dan sang ratu, sementara rayap pekerja bertanggung jawab atas kebutuhan makanan.
Perjalanan hidup rayap dari pencarian pasangan hingga pembentukan koloni baru melibatkan peran-peran yang terdefinisi dengan jelas. Sistem kasta yang ada di dalam koloni membantu dalam kelangsungan hidup dan keseimbangan fungsi yang penting bagi kelangsungan hidup kelompok rayap tersebut di dalam lingkungannya.